Bicara Cinta

Lagi baca2 tulisannya Pdt. Ayub Yahya tentang Cinta disini.
Disampaikan dengan bahasa sederhana sehari-hari, artikel yang sudah pernah gue terima sebelumnya (well, its always nice to re-read good stuff)

Dan tertegun pas baca yang ini (Permisi ya Pak Ayub, saya quote, thank you)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Cinta teruji pada saat yang sulit.
Jangan bilang, “Aku mencintaimu”
Sedang kau tidak mau menanggung duka deritanya.
Kau hanya mau menerima yang baik dari ia.
Dan tidak yang buruk.
Kau hanya memikirkan hatimu.
Dan tidak hatinya. (AYA)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sering banget kita melupakan, take for granted ( apa sih istilah bahasa indonesia yang tepat, menyepelekan) perasaan orang2 yang berarti di hati kita. JUST BECAUSE, that person will always be there (karena dia adalah keluarga sedarah, dia adalah pasangan hidup, dia adalah sahabat, dan peran2 lain yang penting/dekat di sanubari).

Susah ya ternyata, talk is cheap. Tapi yang menjadikan jiwa kita besar dan mulia (kalo style kalimat ini berkiblat sama Pak Mario Teguh, hehehe) adalah bagaimana kita merespon segala sesuatu yang hadir dalam hidup kita dan bagaimana kita selalu ingat untuk menghargai/memuliakan perasaan orang lain. Sehingga bila 2 orang saling selalu mengingat dan mengaplikasikannya. Maka mereka akan saling memuliakan dan mengisi hidup mereka dengan penuh kebesaran. (emang sih agak2 gimanaaa ya pemilihan kalimatnya hehehe, tapi ngerti kan inti maksud dari konsep itu??)

Asli susah..............