Wednesday, February 18, 2009

Artis Sirkus

Sebagai perantauan di negeri orang, mobil di singapura adalah luxury. Bensinnya mahaaaal, parkirnya apalagi, lagian transportasi umum di sini baik dan cukup bisa diandalkan. Dengan beberapa perkeculian untuk attitude org2 lokal disini terhadap orang2 yang sudah sepuh, ibu hamil, orang yang membawa anak kecil, you hardly can get a seat in MRT or buses although SMRT and SBS Transit have put on 'priority seat' at the corner seats for those people with special needs.

Sebagai contoh, waktu gue lagi hamilin Toby, dengan perut yang semakin ke depan, perlu extra effort untuk mendapatkan tempat duduk di MRT atau bis. Extra effortnya, begitu masuk ke MRT, cari priority seat, cari anak muda laki2 yang menduduki si kursi khusus, lalu berdiri di depannya sambil ngelus2 perut. Dan, biasanya (walau belum tentu selalu terjadi) sang anak muda akan bangun (dengan terpaksa) dan memberikan kursinya buat gue yang buncit. Berkali2 gue dan Kriwil menemukan orang2 muda lokal sini pura2 tidur, atau pasang headphone dan maen nintendo/ps or whatever lah yang mereka pegang itu, dan seperti autis tenggelam di kuping dan jarinya. Pernah, kami pengen foto saat itu gue di depan priority seat dan si pengguna kursi ya lagi sibuk maen game, terus kirim ke Strait Times. Tapi ya gak bawa kamera, terus dah mau sampe di stasiun tujuan. Saat hamil tua, kebanyakan yang memberikan kursi itu adalah wanita, yang mungkin sudah pernah hamil, jadi tahu rasanya gimana bawa perut di MRT hihihih. Tapi di bulan terakhir kehamilan, gue 90% travel with "Comfort" hihi ituloh, mobil2 komersil berwarna biru di sini.

Ok, kembali ke topik awal, kok jadi ngelantur hihih. Well, sejak hadirnya si tukang monyongku. Tentunya masih mengandalkan si Comfort buat kemana2, hanya saja sekarang perlengkapan lenong lebih banyak. Stroller, Tas perkakasnya Toby, tas tangan, dan si Tobynya sendiri. Naaahh, tantanganya adalah pada saat kita mau naek dan turun taksi. Ya, kalau di kampung halaman kan kami ada roda empat sendiri, so tinggal ke garasi dan voila..beres urusan. Kalau disini, ya kita harus sergap bermanuver membawa berbagai item tersebut di atas. Berpergian sama Kriwil atau Nyak gue sih mending, karena berarti salah satu bisa pegang si Toby. Namun, kalau pergi berdua ama babyku itu, ya gue terpaksa menjadi artis sirkus.

Kenapa artis sirkus, karena harus bisa juggle gendong si Toby, gendong tas, ngelipet stroller (karena supir taksi kadang suka gak tau gimana caranyah), nah masukin stroller ke bagasi taksi sih ya, kita mental nyonya aja "Uncle, please help ya". Begitu pula pas turun dari taksi, bayar si uncle, minta tolong turunin stroller dan minta tolong dia untuk buka stroller (biasanya ini juga rada2 duodol, sehingga gue kudu tetep buka stroller sendiri sambil pegang Toby dan bawa tas).

Yah..perjuangan untuk bisa berpergian dengan nyaman (supaya gak pegel gendong si Toby kalo lagi di tempat tujuan gitu hihih), ya perjuangan untuk mencari udara segar sesekali, karena di rumah doang suntuk banget, ya to keep my sanity gitu loohhh.

Hari ini, gue ke Borders (toko buku gede itu looo di orcet) untuk ya cari udara segar bentaaar, sama cari buku bacaan buat menemaniku kalo lagi nyusuin Toby hihi.....dan senangnya, tadi iseng nyobain celana jeans gue, daaaaaaaaannn dadadaadaaa gue sudah bisa masuk kembali horeeeee tadaaaaa, walau agak ngepas di bagian panggul, tapi ok laah hihihihih....Bukan celana jeans terkurus gue siiiyhh, ukuran terakhir sebelum ukuran jeans terkurus kikiki....senangnyaahhh

No comments: