Monday, April 20, 2009

Toby 3 bulan

Tak terasa sudah Toby sudah 3 bln pada 14 April 2009. Postingan yang telat diupload, harap maklum teman2, karena kesibukan dengan berpulangnya Papiku, Opanya Toby dan kami pindahan rumah pada minggu yang sama.

Sabtu 18 April kemarin,

Toby jadwal imunisasi Pneumococal. Per sabtu kemarin, berat Toby 6.315 kg, panjang 60 cm , dan lingkar kepala 40 cm.

Setelah imunisasi, gue dan Toby ajak Ibu mertuaku ke IKEA. Beliau senang sekali disana, karena barang2 yang unik dan menarik. Kriwil sih pulang ke rumah, males dia ikutin inang2 keliling2 heheheh. Akhirnya jadi malah belanja2 buat dekor rumah baru deh hehehehe.

Hari Minggunya, Toby rewel banget, walau tidak sampai demam, efek dari imunisasi mungkin. Kasian deh, males minum, ditidurin gak betah, ditegakin rewel juga

Thank God, tadi pagi Toby bangun dengan ceria dan sudah tertawa2 lagi

Sebentar lagi Toby tengkurap, belakangan ini dia sudah memiring2kan badan dan kakinya. Makin sering tertawa dan bertingkah lucu. Rumah kami jadi benar2 menyenangkan dengan hadirnya Toby.

God bless you my darling.... Mommy and Daddy loves you very much.

Tuesday, April 14, 2009

Sayangku Cuma Sama Kamu

Papi, Robby Darmawan telah kembali ke rumah Bapa di Surga 7 April 2009, 17.20 WIB.
Serangan jantung melumpuhkanya pada Senin sore 6 April 2009.
Beliau kami semayamkan di Rumah Duka Cikini, dan pada hari Kamis 9 April 2009 dikremasikan di Oasis Lestari- Tangerang.
Minggu Paskah 12 April 2009, abu beliau dilarung oleh keluarga ke laut.

Sungguh seperti mimpi saja, Papi sudah tidak ada lagi. Siangnya saat beliau terkena serangan, gue masih chatting di YM. Bahkan, rencananya Papi akan berangkat ke Singapore hari Kamis tgl 9 April, untuk bantuin kami pindahan rumah Jumat esoknya.

Papi gue adalah orang sangat humoris, sangat lembut hati dan tutur katanya. Selama hidupnya, pasang surut hubungan gue dan Papi cukup banyak. Gue bersyukur 1.5 tahun terakhir adalah yang paling manis dan indah. Papi, semakin matang dan bijak rohaninya apalagi setelah menjabat Majelis Penatua di Gereja, namun tetap mempertahankan jatidirinya, yang humoris, ramah, sangat2 generous, walau suka porno hihihih. Semua kerabat dan teman sangat terkejut dan terpukul atas kepergiannya, rasanya tidak percaya Papi yang tinggi besar, bercanda terus dan ceria, tidak pernah mengeluh dan menyimpan sendiri kalau belakangan sering tidak enak badan. Semua gejala2 penyakit jantung yang dia rasakan. Gue yakin Papi tidak mau merepotkan dan membuat kami kuatir.

Beliau baru kenal dengan internet dan komputer 1thn terakhir, so gue dan Papi sering beremail2an, dan chatting. Papi yang ganjen bahkan punya Facebook dan Multiply, sampai teman2 gue geleng2 hihih. Papi sering forward email2 nasihat ke gue dan ior, email2 lucu ke gue, email2 jorok ke Ior . Hanya saja gue kadang take for granted, baca sambil lalu aja. Tadi bongkar2 inbox gue, dan gue kaget banget. 4 Januari 2009 lalu, papi forward email renungan "hati seorang ayah" , saat baca lagi sekarang, sedih sekali Papi sudah pergi. Gue belum sempat bilang langsung ke beliau 'i love you papi', menyesal deh gengsi2, sempet mau kirim e-card, tapi gak menyempatkan waktu terus. Mikir ah nanti ajah, eh beliau keburu dipanggil Tuhan.

Papiku, babe yang selalu ceria, bercandaan terus dan bikin ketawa, tidak pernah mengeluh sedikitpun. Sering konyol2an, kalau memberi nasihat juga diselipkan dalam pembicaraan2 santai. Beliau sabar menghadapi gue yang suka ngomel2, semua selalu dibawa santai dan tertawa.

Tidak ada lagi Papi yang selalu sedia mendengarkan gue, menjemput di airport kalau kami ke jakarta. Papi bahkan pernah nangkring di Cengkareng dari jam 3 siang untuk menghindari macet, padahal pesawat kami tiba jam 8.30 malam dan di mobil sudah siap berbagai cemilan kesukaan gue yang beliau belikan. Tidak ada lagi Papi yang siap jalan2 sama kami, dan nyobain makanan enak. Papi paling senang jalan2, nyetir dan explore jalan2 tikus, paling senang minum Es Soda Gembira, makan Es Potong, dan gak bakalan mau makan tempe . Begitu banyak kenangan2 manis dan lucu akan Papi, beliau yang buta warna hijau-coklat, sering pakai kaus kaki beda warna. Papi yang selalu ramah bahkan terhadap marketing2 kartu kredit, kta, produk2 gak jelas, walaupun gak niat beli atau ambil. Papi tetap bersikap ramah dan sopan.

Gue beruntung, Papi sempat mengantar gue ke altar di Gereja dan sempat bertemu Toby. Gue bersyukur, gue sempat sungkem dan berterimakasih padanya saat gue menikah.
Juli 2008, Papi sempat ke Singapur untuk urusan kerjaan beberapa hari. Gue dan Kriwil mengajaknya jalan2 keliling Singapur, naik Singapur Flyer, makan crab di east coast, ke botanic garden. Ada cerita lucu untuk trip Papi kali itu, Papi kehabisan pulsa dan gak bisa terima telpon, gue panik setengah mati nyariin beliau ada dimana. Setelah telpon2an dgn Papa (adik Papi, Oom ku) di Jakarta, ternyata beliau kecapekan dan terdampar duduk di atas rumput di pinggir jalan dekat kantor koleganya yang mana itu daerah terpencil di Singapur. Untung gue berhasil menemukannya, kalo gak, tau deh nyari kemana hihih.

Sayangku cuma sama kamu adalah status YM Papi gue selama beberapa minggu terakhir. Gue bilang ke beliau, 'papi ganjen deh statusnya', beliau cuman nyengir aja. Ternyata statusnya adalah ungkapan dan pesan sayangnya. Hari ini 7 hari sudah Papi tiada. Doaku untukmu kau bahagia bersama Yesus. Kenangan indah dan manis akan hadirmu, selalu ada di hati dan doaku.

Tuhan besertamu selalu Papi, Sampai nanti kita bertemu kembali. Sayangku cuma sama kamu......


Tuesday, April 07, 2009

RIP: Robby Darmawan

Rest In Peace

Robby Darmawan
Born: 3 December 1948
Passed Away: 7 April 2009

A Husband, Father, Grandfather, Son, Brother, and Friend to so many people who is touched by his kindness, generousity

God bless you Papi, you will always be in our hearts and thoughts.